Motivation Letter Beasiswa Bank Indonesia 2021
Masa pandemi Covid-19 memang cukup mengombang-ambingkan keadaan ekonomi tiap orang, begitupun keluarga ku sendiri. Memiliki sifat yang terbiasa sendiri, membuat aku merasa harus ada yang aku rubah saat melihat kondisi keuangan orangtua yang semakin memburuk. Terlebih aku dan adik-adikku harus membayar biaya pendidikan dan kebutuhan lainnya. Ketika sebelumnya aku gagal di tahap wawancara beasiswa YBM BRI, yang memang harus aku akui; bahwa aku tidak memiliki persiapan yang matang.
Akan tetapi, cahaya kembali datang di gelapnya ruang. Beasiswa Bank Indonesia dibuka kurang lebih dua bulan setelah aku menerima pengumuman kegagalan itu. Dari sekian banyak berkas administrasi yang harus dipersiapkan, motivation letter (motlet) cukup membuat aku ketar-ketir, sih. Karena persiapan (yang lagi-lagi) mepet karena keterbatasan informasi, aku mau nggak mau buat motlet ini hanya dalam waktu satu hari. Tapi jangan ditiru ya teman-teman!
Di sini aku bakal share motivation letter yang aku buat ketika apply Beasiswa Bank Indonesia tahun 2021 yang mungkin bisa teman-teman gunakan ketika mencoba apply beasiswa.
MOTIVATION LETTER
“Hidup Memang Takdir, Tetapi Bangkit Itu Pilihan”
Saat menulis motivation letter ini, saya teringat poetic quotes yang saya buat sekitar 23 minggu yang lalu. “Saat aku memilih untuk tetap hidup, otomatis aku siap berdiri kembali dari keterpurukan. Sebatas mereka yang berusaha untuk datang dan menghancurkan, tembok ini jauh lebih kokoh jika ingin diretakkan.” begitulah kira-kira bunyi potongan quotes tersebut, dibuat ketika saya tengah mengenang memori kegagalan saya di SNMPTN 2018 lalu.
Mungkin paragraf di atas merupakan awal yang sedikit tak biasa untuk motivation letter. Namun, potongan quotes itulah yang akan membimbing saya dalam menuangkan isi tulisan di dalam surat motivasi ini.
Saya berterima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kelancaran kepada saya dalam menulis motivation letter ini. Begitu pun kepada panitia penerima Beasiswa BI Tahun 2021, segala hormat saya ucapkan karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mencoba pengalaman baru dan berjuang untuk meraih Beasiswa BI bersama Mahasiswa/i yang lain.
Perkenalkan, saya Cik Mas Ratu Gandari. Saya lahir di Jakarta, namun saat umur 10 tahun saya dan keluarga pindah ke Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan. Saya terlahir sebagai anak kedua dari lima bersaudara dan merupakan anak perempuan pertama dari Ibu Tati Asiah dan Bapak Zabur Azi Sabit. Sebagai anak pertama yang mengenyam pendidikan Perguruan Tinggi, hal itu membuat saya memiliki tanggung jawab yang cukup besar di dalam keluarga, menggantikan kakak laki-laki saya yang sudah menikah.
Quotes yang sebelumnya saya angkat mengenai “kegagalan” itu berkaitan dengan perjalanan saya hingga menjadi salah satu Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwiajaya. Sejak SMA saya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Seni Tari, dan English Club. Meski belum pernah menyandang juara, saya juga aktif mengasah kemampuan menulis dan public speaking dengan mengikuti perlombaan Cipta Puisi FLS2N, Pidato Bahasa Inggris hingga tingkat kabupaten, dan peserta English Debate Competition.
Menjadi salah satu murid yang cukup berprestasi, membuat saya memiliki ekspektasi tinggi terhadap diri saya sendiri. Oleh karena itu, saat saya gagal dari SNMPTN dan SBMPTN 2018, membuat saya termotivasi untuk belajar lebih ekstra. Hingga Allah SWT menganugerahkan Universitas Sriwijaya di kelulusan SBMPTN 2019 kepada saya setelah berkali-kali gagal di Universitas yang lain.
Untuk meningkatkan kemampuan public speaking dan bakat saya yang lain, saat ini saya aktif mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Harmoni bagian Divisi Tari, sub Modern Dance dan organisasi daerah, Ikatan Mahasiswa Belitang. Saya juga seringkali membagikan tulisan-tulisan saya melalui akun Instagram pribadi saya.
Meringankan pengeluaran orang tua selama saya kuliah dan untuk dijadikan tabungan di kemudian hari, menjadi alasan utama mengapa saya ingin menjadi salah satu penerima Beasiswa BI, mengingat adik saya yang berjumlah tiga orang dan terdampaknya pemasukan orang tua akibat pandemi COVID-19.
Pada kesempatan ini, saya akan menjelaskan beberapa alasan mengapa saya layak untuk menerima beasiswa ini.
- Sebagai Mahasiswi Ilmu Komunikasi dan bergelut di bidang Jurnalistik, memperbanyak relasi sangatlah penting dan erat hubungannya dengan bidang yang saya pelajari. Dengan begitu saya dapat mengimplementasikan ilmu-ilmu yang saya miliki dan memfokuskan dalam media komunikasi.
- Indonesia kaya akan seni dan budaya. Dengan jiwa seni yang saya miliki, besar harapan menjadi bagian dari Generasi Baru Indonesia (GenBi) untuk memberikan sosialiasi khususnya kepada generasi muda untuk terus meningkatkan rasa cinta terhadap kesenian Indonesia dan ikut berkontribusi dalam memperkenalkan seni dan budaya berdasarkan apa yang saya pelajari di UKM Harmoni.
- Memiliki sifat perfectionist dan rasa ingin tahu yang tinggi, saya berkeinginan untuk terus mengembangkan ilmu, bakat, dan ide yang saya punya melalui Generasi Baru Indonesia (GenBi). Saya percaya dengan kemampuan tersebut saya dapat menciptakan kontribusi yang positif kepada masyarat Indonesia.
“Saat aku memilih untuk tetap hidup, otomatis aku siap tegar saat badai datang. Sebatas gagal dan jatuh di jurang yang paling dalam, sudah aku persiapkan secara matang.” itu adalah lanjutan dari quotes yang saya buat. Meski kegagalan sangat berat dijalankan, Tuhan tidak akan pernah salah dalam memberikan ‘hadiah’ di masa mendatang.
Demikianlah motivation letter yang saya buat sebagai bahan pertimbangan panitia Beasiswa Bank Indonesia. Besar harapan saya untuk menjadi bagian dari penerima beasiswa BI. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Cik Mas Ratu Gandari
Alhamdulillahnya, berkat motivation letter dan berkas administrasi lainnya aku bisa lolos dan menjadikan aku sebagai Awardee dari Beasiswa Bank Indonesia tahun 2021. Semangat, ya! <3
Komentar
Posting Komentar